KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puja
dan Puji Syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, karena atas Asung Kertha Wara NugrahanNya lah makalah yang berjudul
“bagaimanakah
hukum karma phala dizaman modern ini “ ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa isi makalah ini
masih banyak kekuraangan, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak.
Semoga makalah yang saya buat ini
dapat bermamfaat dan berguna untuk para
pembaca.
Om
Cantih, Cantih, Cantih Om
Denpasar
, 04 November 2012
Putu Satrya Alit Wiguna
BAB I.PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Manusia
adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna daripada ciptaan tuhan yang
lainnya. Manusia hindu adalah manusia yang percara akan adanya kelahiran
kembali atau punabhawa. Ajaran punarbhawa merupakan akibat dari adanya hokum
karma phala. Oleh karena itu , manusia yang lahir ke dunia ini pasti membawa
sisa karma dari perbuatan mereka terdahulu. Orang yang mengalami reinkarnasi /
kelahiran lagi dengan membawa karma yang baik , maka dalam kelahirannya itu
derajatnya akan lebih tinggi. Seperti seseorang
yang dulunya cacat , karena kebaikanya di masa lampau yang suka menolang orang
maka dalam kelahirannya ladi/ rreinkarnasinya bias menjadi orang yang tampan
ataupun cantik. Begitu pula sebaliknya orang yang di kehidupan terdahulu
senang berbuat jahat ,maka di kelahirannya yang baru ,dia akan mendapat derajat
yang rendah.
Dalam hal ini proses punarbhawa
merupakan akibat dari adanya karma phala. Keberadaan punarbhawa hendaklah di
pandang sebagai kesempatan untuk melakukan karma / perbuatan yang baik,
sehingga akan terwujudlah kehidupan yang seimbang. Adanya kesenangan dan
penderitaan dalam hidup ini itu disebabkan oleh karma kita terdahulu maupun
sekarang. Maka hendaknya seseorang selalu berbuat baik agar dapat mencapai
kesempurnaan yaitu moksa.
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang
terebut, dapat saya buat rumusan masalah sebagi berikut:
1. Menjelaskan
bagaimana hukum karma phala itu??
2. Hukum
karma buruk yang semakin menumpuk/meningkat di zaman modern ini?
3. Dapatkah
manusia meningkatkan kepercayaan terhadap adanya hukum karma phala itu, untuk
mencapai suatu nilai kehidupan yang lebih baik?
TUJUAN PENULISAN
Adapun
penulisan dari makalah ini dalah sebagiai berikut;
1. Mencari
tahhu bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki hidup setelah kita
tahu apa itu karma phala?
MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan dari makalah ini
yaitu;
1.
Membantu meningkatkan kesadaran manusia tentang adanya hukum karma phala dalam
kelancaran hidup manusia.
BAB II.PEMBAHASAN
·
Bagaimana hukum karma phala itu???
Hukum karma phala adalah pengatur segala kehidupan
makhluk hidup di alam semesta ini. Segala gerak atau aktivitas yang dilakukan
dari sengaja maupun tidak sengaja, baik maupun buruk(tidak baik) ,benar atau
salah, disadari atau tidak disadari, kesemua itu merupakan karma.
Ditinjau dari segi etimologi karma phala berasal dari
kata “kr” yang artinya berbuat. Menurut hukum sebab akibat , maka segala segala
sebab pasti akan ada akibatnya. Hukum sebab akibat ini juga disebut dengan
hukum karma phala.
Di
dalam weda disebutkan “karma phala ika palaing gawe laha ayu”, artinya
akibat(phala) dari baik buruk suatu perbuatan. Hukum karma ini sesungguhnya
sangat berpengaruh terhadap baik buruknya perbuatan manusia yang dilakukan
semasa hidupnya.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa seseorang yang baik akan mendapatkan hasil dari
perbuatannya begitu juga sebaliknya. Hasil/phala dari suatu perbuatan tidak
langsung dapat dirasakan atau dinikmati.
Dengan
demikian karma phala dapat digolongkan menjadi 3 yaitu;
1.
Sancita karma phala
Adalah
suatu perbuatan yang terdahulu kita perbuat ,maka hasilnya akan diterima di
masa sekarang.
2.
Prarabda karma phala
Yaitu
perbuatan yang kita lahukan sekarang , mkaka hasilnya dinikmaati sekarang pula.
3.
Kriyamana karma phala
Adalah
perbuatan yang kita lakakan sekarang , maka hasilnya akan dinikmati di
kehidupan yang akan datang.
Jadi adanya penderitaan di jaman
ini itu di sebabkan dari karma yang dia perbuat terdahulu yang tidak sempat
dinikmati dahulu maka ia nikmati sekarang. Begitu juga sebaliknya orang yang
dijaman sekarang mengalami kehidupan yang bahagi , itu karena perbuatannya yang
terdahulu itu sangat baik sehingga hasilnya dapat dinikmaati sekarang dengan
kehidupa yang bahagia..
Dalam
hal ini karma itu bersipat melekat itu dapat kita lihat saat kita membakar
kemenyan di dalam sebuah periuk, walaupun periuk itu kita cuci dengan bersih
tapi bau dari kemenya itu pasti akan terciup, begitu juga pada diri manusia.
Dalam
hal ini seseorang tidak perlu menyesali nasibnya, karena apa yang ia terima
merupakan tanggungjawabnya. Ini harus disadari, bahwa penderitaan yang kita
dapat di kehidupan sekarang itu akibat dari karma yang kita perbuat terdahulu.,
begitu juga sebaliknya orang yang sekarang kehidupannya bahagia, itu karena
perbuatannya terdahulu baik , senang membantu orang, yang hasilnya diterima
sekarang dengan kwhidupan yang bahagia.
·
Hukum karma buruk yang semakin
menumpuk dizaman modern ini!!!!
Pada jaman maderen ini kebanyakan orang sibuk dalam kegiatan
mengejar kesenangan duniawi yang semu dan sementara. Begitulah hidup seseorang
dizaman ini yang senang mencari kepuasan indrya yang hanya dapat menmbah hutang
saja. Dalam hal ini dapat kita simpulkan fakta-faktanya yaitu;
1. Kehidupan
dikota-kota besar semakin tidak tenang, tidak nyaman, tidak aman, dan tidak
damai.
2. Perang
, bentrok antar kampong dan beraneka maca tindakan kekerasan yang semakin
meluas.
3. Berbagai
macam perbuatan curang seperti;korupsi, dusta, pelecehan, perilaku amoral dll.
Mereka yang disebut kaum
intelekktual dengan macam gelar ,tidak pedui dengan hukuum universal tuhan
yaitu karma phala dan punarbhawa.
Mereka tidak mau mengerti bahwa kehidupan manusia saat ini sudah semakin
menderita di muka bumi ini. Itu adalah akibat hutang karma buruk yang semakin
menumpuk/meningkat di masyaarakat.
·
Dapatkah manusia meningkatkan
kepercayaan terhadap adanya hukum karma phala itu, untuk mencapai suatu nilai
kehidupan yang lebih baik?
karma phala yaitu suatu hasil dari perbuatan
manusia , yang hasilnya itu bisa baik
maupun buruk.
Pada hakekatnya manusia tidak terlepas dari
karma dan akibatya. Karena seseorang baru berakibat setelah seseorang tersebut
melakukan suatu perbuatan.perbuatan tersebut ada yang baik dan ada yang buruk.
Segala perbuatan manusia akan membawa akibat yaitu; ada yang baik ,ada yang
buruk.
Akibat yang baik akan memberikan
kesenangan atau kebahagian , sedangkan akibat yang buruk akan memberikan
kesusahan atau kesengsaraan. Oleh karena itu kita hendaknya selalu berbuat baik
karena dari hasil kebaikan tersebut dapat memberikan suatu kesenangan,
kebahagian dalam hidup.
Terkadang dalam kehidupan ini kita
dapat melihat orang yang tidak berbuat curang , dusta, korupsi, atau jahat
selama hidupnya,ternyata mengalami nasib yang sial, hidup sengsara dan ditimpa
banyak kesusahan , sedangkan banyak orang
yang nyata-nyata hidupnya berdosa malahan hidup makmur ,enak, nyaman,
senang.
Di era globalisasi ini ,manusia
kerap kali lupa bahkan sengaja berpura-pura tidak tahu akan hukum timbal balik
/ karma phala, sehingga manusia berbuat seenaknya sendiri tanpa memikirkan
resiko atau hasilnya di kemudian hari ,bagi kehidupan mereka.
Inilah yang menyebabkan manusia
tidak memiliki batas-batas diri untuk dapat mengendalikan diri dari perbuatan
yang dilarang-Nya. Jika hokum timbal balik/ hokum karma phala itu diresapi
ddengan baik maknanya, maka manusia akan lebih berhati-hati dalam melakukan
hal-hal buruk yang dapat merugikan dirinya karena kita sebagai manusia harus
lebih berpikir dampak kedepannya dari perbuatan yang kita lakukan karena
pemahaman manusia akan hokum karma phala sudah melekat dalam diri.
Tentu saja dengan pemahaman
mendalam akan hukum karma phala, manusia akan mampu meningkatkan nilai hidupnya
dengan berbuat kebaikan dari pada kejahatan . oleh karena itu ,dalam hal ini
manusia di tuntut untuk memahami makna karma phala dan punar bhawa sebagai
pengingat manusia akan batas-batas perilaku di dalam kehidupan.
Keberadaan karma phala itu tidak
dapat di ingkari oleh siapapun karena pada hakekatnya semua makhluk yang hidup
dan yang berbuat pasti akan mendapatkan hasilnya.karma itu lah yang menentukan
nasib setiap orang di dunia ini.
Sesungguhnya kehidupan ini adalah
suatu kesempatan yang amat baik bagi semua orang untuk berbuat baik atau
melakukan shuba karma.karena melakukan shuba karma dapat membebaskan
dirinya dari belenggu sengsara yang
bersifat lahir batin. Dengan demikian ajaran karma phala tidak akan memberikan
efek yang negative. Ajaran karma phalaakan dapat membentuk manusia seutuhnya
yang memilki susila dan moral tinggi serta mengakui keberadan tuhan yang maha
esa / ida sang hyang widi wasa sebagai pencipta dan kemballinya semua yang ada.
BAB III.PENUTUP
KESIMPULAN
Dari
pembahasan tersebut dapat saya buat kesimpulan sebagai berikut;
1. Manusia
di era globalisasi ini tidak begitu memperhatikan hukum karma phala. Padahal kalau
disadari , hukum karma phala lebih besar pengaruhnya dari pada hukum yang ada
di dunia fana ini.
2. Kita
sebagai manusia dapat memperbaiki nilai kehidupan dengan memahami makna karma
phala itu. Maka sangatlah penting bagi kita sebagai umat hindu untuk meresapi
ajaran karma phala itu.
SARAN
1. Pahami
lebih mendalam tentang hukum karma phala itu.
2. Tingkatkan
kepercayaan tentang adanya punarbhawa untuk memperbaiki kesalahan masa lalu
kita.